Dalam
pernyataan yang dirilis kemarin, Moderator Gereja Protestan Kribati Rewi Teroroko yang dipublikasikan oleh Sekretariat Dewan Konferensi Gereja-gereja Pasifik, mengatakan Kiribati mengakui
bahwa semua orang diciptakan sama di hadapan Allah dan pantas untuk
diperlakukan secara adil.
"Kami
menyerukan kepada Indonesia untuk memungkinkan rakyat Papua Barat hak untuk
menentukan masa depan politik mereka untuk diri mereka sendiri," kata
Pendeta Teroroko.
"Mereka
mungkin ingin kemerdekaan, peningkatan otonomi atau tetap menjadi bagian dari
Indonesia tapi itu adalah pilihan mereka untuk membuat."
Rev
Teroroko mengatakan Gereka Protestan Kribati berdiri dalam mendukung Resolusi Konferensi
Gereja-gereja Pacific pada Papua Barat pada sidang umum di Honiara tahun lalu.
Gereja
Protestan Kribati turut mendukung setelah sentimen serupa diungkapkan oleh
Gereja Methodist di Fiji, Gereja Presbyterian, Solomon Islands Christian
Association, Anglikan Keuskupan Polinesia dan Gereja Lutheran Injili di Papua
Nugini.
Pemimpin
gereja Regional akan bertemu akhir bulan ini untuk membahas masalah Papua Barat
secara lebih rinci.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar