Kamis, 31 Juli 2014

Gereja Protestan Kiribati telah meminta Indonesia untuk memungkinkan Papua Barat hak untuk menentukan nasib sendiri.

Dalam pernyataan yang dirilis kemarin, Moderator Gereja Protestan Kribati  Rewi Teroroko yang dipublikasikan oleh Sekretariat Dewan Konferensi  Gereja-gereja Pasifik, mengatakan Kiribati mengakui bahwa semua orang diciptakan sama di hadapan Allah dan pantas untuk diperlakukan secara adil.

"Kami menyerukan kepada Indonesia untuk memungkinkan rakyat Papua Barat hak untuk menentukan masa depan politik mereka untuk diri mereka sendiri," kata Pendeta Teroroko.

"Mereka mungkin ingin kemerdekaan, peningkatan otonomi atau tetap menjadi bagian dari Indonesia tapi itu adalah pilihan mereka untuk membuat."

Rev Teroroko mengatakan Gereka Protestan Kribati  berdiri dalam mendukung Resolusi Konferensi Gereja-gereja Pacific pada Papua Barat pada sidang umum di Honiara tahun lalu.

Gereja Protestan Kribati turut mendukung setelah sentimen serupa diungkapkan oleh Gereja Methodist di Fiji, Gereja Presbyterian, Solomon Islands Christian Association, Anglikan Keuskupan Polinesia dan Gereja Lutheran Injili di Papua Nugini.

Pemimpin gereja Regional akan bertemu akhir bulan ini untuk membahas masalah Papua Barat secara lebih rinci.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar