Suva,21/7 , Pada Jumat, 18 Juli 2014 lalu, Partai Sosial Demokrasi
Liberal (SODELPA) Fiji mendeklarasikan manifesto politik menjelang pemilihan
umum 17 September 2014.
Partai pemilik pendukung terbanyak ini mengatakan,
perjuangan rakyat West Papua (Papua Barat) akan menjadi agenda
utama politik luar negeri dalam pemerintahan Fiji nanti.
“Ambil pendekatan baru menyangkut isu West Papua dan
itu tawaran untuk kemerdekaan dari kekuasaan Indonesia,” tulis manifesto
politik pada poin 8 bagian hubungan Internasional dan Perdagangan.
Manifesto SODELPA Fiji juga
menyebutkan akan meningkatkan kerja sama, meninjau kembali sejumlah agenda
kerjasama di tingkat regional kawasan Pacific dan Internasional. “Kerja sama
penuh dengan Australia, New Zealand, US, Uni Eropa, Commonwealth dan Pacific
Island Forum dan terus mendorong kerja sama Pacific Forum Island dan seluruh
aspek kerja sama lainnya”.
Selain itu, juga meninjau
dan merevitalisasi hukum dan beragam negosiasi perdagangan antara lain :
Pacific Island Countries Trade Agreement (PICTA), Economic Patnership Agreement
(EPA), and Pacific Closer Econimic Relations (PACER) dan negosiasi dengan pihak
lain seperti United State, Japan dan China. Selanjutnya, juga meninjau
keanggotaan Fiji pada Non Aligned Movement and dan Melanesia Spearhead Group
(MSG) dan menguji relevansi Pacific Island Development Forum (PIDF)
Partai yang dipimpin Ro
Teimumu Kepa ini tidak menyebut satu poin pun mengenai Kerja Sama Ekonomi Asia
Pacific (APEC) dan Indonesia. Ia hanya menekan akan kerja sama dengan negara
Jepang dan China.
Peluncuran manifesto ini memang bagian dari janji
SOLDEPA FIJI sebelumnya. Saat itu, Ro Teimumu Kepa pernah mengatakan,
perjuangan rakyat West Papua untuk bebas dari pendudukan Indonesia,
bukanlah perjuangan yang terlupakan dari sesama Melanesia di Pacific. Seluruh
rakyat Melanesia di Fiji ada bersama perjuangan West Papua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar