Kelompok
Bleed Hitam dan Merah melakukan aksi
protes di Parlemen Selandia Baru
Sebuah
protes di luar parlemen Selandia Baru di Wellington, menyerukan kepada
pemerintah Selandia baru terpilih untuk bertindak atas gerakan disahkan di
parlemen. Gerak dipanggil Presiden baru Indonesia berkomitmen untuk kebebasan
media asli di Papua Barat, termasuk hak wartawan lokal dan internasional untuk
melaporkan situasi politik di sana tanpa resiko penjara atau pelecehan oleh
Negara Indonesia.
Catherine
Delahunty, yang membuat gerakan yang dipimpin protes dan bergabung dengan pulau
dari Tonga, Samoa, Kepulauan Cook, Kepulauan Solomon, Papua Nugini dan Fiji
serta teman-teman lain dan para pengamat. Acara ini diikuti oleh gerakan Pasifik lebar Kami Bleed Hitam dan Merah.
Protes
digelar untuk mendesak pemerintah Selandia Baru untuk berpegan pada janjinya
dalam mendukung kebebasan media di Papua Barat.
Kampanye
Papua Merdeka Barat ingin memberikan terima kasih besar untuk semua orang yang
hadir demonstrasi ini, membantu untuk menyebarkan pesan dan menyuarakan hak
masyarakat kami.
Setiap
orang juga dapat membantu untuk bergabung dalam panggilan ini untuk kebebasan
media di Papua Barat dengan mengirimkan draf surat kami kepada perwakilan Anda
terpilih sini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar