Selasa, 23 September 2014

Kelompok Bleed Hitam dan Merah  melakukan aksi protes di Parlemen Selandia Baru
Sebuah protes di luar parlemen Selandia Baru di Wellington, menyerukan kepada pemerintah Selandia baru terpilih untuk bertindak atas gerakan disahkan di parlemen. Gerak dipanggil Presiden baru Indonesia berkomitmen untuk kebebasan media asli di Papua Barat, termasuk hak wartawan lokal dan internasional untuk melaporkan situasi politik di sana tanpa resiko penjara atau pelecehan oleh Negara Indonesia.

Catherine Delahunty, yang membuat gerakan yang dipimpin protes dan bergabung dengan pulau dari Tonga, Samoa, Kepulauan Cook, Kepulauan Solomon, Papua Nugini dan Fiji serta teman-teman lain dan para pengamat. Acara ini diikuti oleh gerakan  Pasifik lebar Kami Bleed  Hitam dan Merah.

Protes digelar untuk mendesak pemerintah Selandia Baru untuk berpegan pada janjinya dalam mendukung kebebasan media di Papua Barat.
Kampanye Papua Merdeka Barat ingin memberikan terima kasih besar untuk semua orang yang hadir demonstrasi ini, membantu untuk menyebarkan pesan dan menyuarakan hak masyarakat kami.

Setiap orang juga dapat membantu untuk bergabung dalam panggilan ini untuk kebebasan media di Papua Barat dengan mengirimkan draf surat kami kepada perwakilan Anda terpilih sini:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar