Rabu, 19 November 2014

Aksi KNPB 19 November 2014 untuk mendukung Peluncuran ILWP untuk Belanda dan sekaligus perayaan HUT KNPB ke 6








1.            Aksi di Dogiyai Polisi membubarkan massa dan menangkap 4 orang dan menembak 1 orang.

Aksi KNPB Dogiyai itu  Polisi melakukan pembubaran paksa dan menembak massa aksi damai  KNPB Dogiyai.  Dalam penangkapan dan pembubaran itu pasukan Polisi Indonesia menembak  1 (satu) activist di Kaki hingga tulangnya pata dan saat ini masih dalam perawatan insentif di Rumah Sakit Paniai.
Kemudian polisi juga menyiksa salah satu anggota KNPB Dogiyai dipukul oleh polisi hingga babak belur. pemukulan terhadap Tebay dilakukan oleh polisi hingga menggunakan popot senjata di bagian muka, kepala dan dibagian tubuh lain-nya mengakibatkan mengeluarkan dara dari hidung dan telinga.
Nama -nama yang dapat tangkap di Dogiyai antara lain :

1. Yopinus Dogomo
2. Enias Anow
3. Edowai dan
4 . ketua sektor KNPB kamu utara.

2.          Aksi KNPB di Nabire Polisi menangkap 13 orang

Aksi Damai KNPB Nabire  Polisi membubarkan secara paksa massa KNPB dan menagkap 13 orang.

Proses penagkapan terhadap 13 Aktivis KNPB tersebut terjadi pada pukul 08.30 WPB.
Pada saat itu sejumlah aktivis KNPB sedang melakukan orasi-orasi Politik untuk mengumpulkan masa aksi sebelum menuju ke titik sentral Taman Bunga Bangsa Oyehe. 
Penangkapan aktivis tersebut terjadi di dua tempat yang berbeda, penagkapan pertama terjadi di Depan pasar karang Nabire, kemudian penagkapan kedua terjadi di Kali Babo Depan kampus USWIM.
13 aktivis KNPB yang ditangkap oleh Polisi sementara ini masih ditahan di Polisi Berikut adalah Nama-nama aktivis KNPB nabire yang dappat tangkap.
1. SADRAK KUDIAI (KETUA UMUM KNPB NABIRE)
2. ALEX PIGAI (SEKERTARIS KNPB NABIRE)
3. YAFET KEIYA ( ANGGOTA PRD NABIRE)
4. AGUS TEBAY (KETUA KOMISARIAT DIPLOMASI)
5. MECKY KADEPA (ANGGOTA)
6. CRISTINA YEIMO (ANGGOTA)
7. HANS EDOWAI (ANGGOTA)
8. STEVANUS EDOWAI ( ANGGOTA)
9. ELIA TEBAY (ANGGOTA )
10. NATAN PIGAI (ANGGOTA)
11. NIKO MOTTE (ANGGOTA)
12. ALPIAN KADEPA (ANGGOTA)
13. DERIUS GOO ( ANGGOTA )
Ketua I KNPB Nabire Iyouwa Nawipa, Mengatakan bahwa proses penagkapan terhadap 13 Aktivis KNPB itu dilakukan oleh Kepolisian dengan kekerasan, dalam penagkapan tersebut polisi melakukan pemukulan terhadap sejumlah Aktivis KNPB yang ditangkap tersebut.

3.         Aksi KNPB Jayapura  dilakukan dalam bentuk doa

Ibadah Syukuran HUT KNPB ke itu dihadiri oleh pengurus Pusat KNPB, pengurus KNPB numbay, seluruh anggota KNPB, perwakilan PNWP, perwakilan organisasi gerakan serta seluruh komponen rakyat Papua.
Ibadah dimulai perayaan dilaksanakan pada hari rabu 19 November 2014 di Aula Asrama Tolikara, ibadah dimulai pada pukul 11.00 WPB berakhir pada pukul 14.20 WPB.
Setelah Ibadah berakhir dilanjutkan dengan pemotongan Kue Ulang tahun, Kue ulang tahun KNPB yang ke 6 tersebut dihiasi dengan bendera bintang kejora dan sambutan sambutan . samputan yang perta disampaikan oleh KNPB pusat dan Perwakilan PNWP.
Dalam sambutanya ketua I KNPB pusat Agus Kosay mengatakan bahwa, perayan HUT KNPB KE-6, ibarat anak manusia mulai berfikir untuk menulis dan bekerja sendiri tanpa bantuan orang tua. Oleh karena itu kita tingkatkan semagat perlawnan kita, KNPB berjalan selama 6 tahun ada banyak hal KNPB buat tapi juga ada banyak hal KNPB belum kerja tegasnya.
Kemudian sambutan selanjutnya disampaikan oleh Oleh perwakilan PNWP Tuan.Eliaser Anggainggom, wakil ketua Parlemen Nasional West Papua (PNWP) wilayah HA-ANIM. Dalam sambutanya Eliaser mengatakan KNPB berjalan selama 6 tahun banyak pengorban jiwa raga dan juang banyak Aktivis KNPB menjadi Korban, namun tidak pernah mundur dan terus berjuang untuk hak penetuan Nasib sendiri bangsa Papua, oleh karena itu kita patut memberikat jempol tegasnya. Lebih lanjut Eliaser mengatakan peruangan hak penentuan Nasib sendiri harus diperjuankan karena bangsa Papua Barat memiliki hak untuk merdeka tegasnya.
Setelah sambutan PNWP akhir dari rangkaian ibadah perayaan HUT KNPB yang ke 6. Dilanjutkan dengan dukungan atas Pertemuan ILWP di belanda.

4.         Aksi KNPB Merauke berjalan aman dibawah pengawasan ketat oleh pasukan polisi

KNPB Merauke melakukan aksi mereka di Sekretariat KNPB Merauke  Jalan Bupul Nomor 1 Kelurahan Kelapa Lima Distrik Merauke dengan Thema kegiatan dalam perayaan HUT KNPB adalah lawan,sub thema “Melalui HUT KNPB yang ke –VI kita kobarkan semangat perlawanan” KNPB dan Parleman Rakyat Daerah (PRD) wilayah merauke mendukung pertemuan dan peluncuran Internasional Lawyers for West Papua (ILWP) yang dilaksanakan di belanda tepatnya di Den haag Belanda pada tanggal 19 -21 November 2014.

Sekretaris PRD wilayah Merauke Petrus Katem dalam orasi politiknya menyampaikan di hadapan seluruh warga masyarakat Papua yang hadir dalam perayaan ulang tahun KNPB tersebut,”Bahwa perjuangan kami adalah dengan mekanisme yang sudah di tentukan. Oleh sebab itu, orang Papua tidak harus membenci orang non Papua atau melakukan tindakan-tindakan brutal,pengrusakan ,pembakaran terhadap orang pendatang atau militer Indonesia .karena melakukan tindakan brutal,melakukan tindakan anarkis terhadap orang non Papua atau militer Indonesia yang ada diatas tanah Anim-ha ini tidak begitu penting.Lebih penting lagi adalah berjuang dengan mekanisme hukum yang sudah ditetapkan baik nasional maupun internasional. Perjuangan kami adalah dengan cara—cara damai.
Ditambahkan dengan tegas oleh Ketua KNPB Merauke Gento Emerikus Dop mengatakan bahwa kalau tidak ada Indonesia maka disini tidak ada pembunuhan teror,intimidasi seperti yang kita alami sekarang .Dan terror ,intimidasi dan pembunuhan yang terjadi Perjuangan dan aspirasi orang papua tidak pernah akan kamu padamkan.aspirasi untuk merdeka akan terus menerus bergulir dari masa ke masa sampai Papua Merdeka.
Pada kesempatan yang sama Ketua parlemen wilayah Merauke Pangrasia Yeem mengatakan bahwa “KNPB tetap lawan sampai papua merdeka”.Kami lawan bukan dengan senjata,kami lawan bukan dengan kekerasan,tetapi kami akan melawan dengan fakta sejarah di masa lalu.Karena fakta sejarah adalah senjata kami.
Pangrasia Yeem juga menyampaikan bahwa hari ini masyarakat mau datang tetapi dihalang-halangi bahkan juga ada yang diancam oleh anggota polisi dan militer Indonesiai,warga dipaksa untuk pulang kerumahnya masing-masing .




5.         Aksi KNPB Timika dalam bentuk Doa syukuran

KNPB Timika turut serta melakukan aksi dukungan terhadap peluncuran ILWP untuk Belanda dan sekaligus memperingati HUT KNPB ke 6 dalam betuk doa syukuran. Aksi KNPB Timika ini diisi dengan tarian-tarian dengan motif Bendera Bintang Kejorah West Papua.  Walaupun Polisi dan Militer Indonesia melakukan pengawasan ketat namun aksi KNPB ini berjalan dengan aman di Sekretariat KNPB Timika

6.         ,Aksi KNPB Biak dalam bentuk Doa Syukuran

KNPB Biak juga turut serta melakukan aksi dukungan terhadap peluncuran ILWP untuk Belanda dan sekaligus memperingati HUT KNPB ke 6 dalam bentuk doa syukuran.  Aksi KNPB Biak ini berjalan damai walapun dibawah pengawasan ketat oleh pasukan Polisi dan Militer Indonesia.  Aksi KNPB Biak itu disi dengan group lagu rakyat dan acara Barapen ( Bakar Batu) untuk makan bersama.

7.            Aksi KNPB Fakfak dalam bentuk Doa Syukuran

Aksi KNPB Fakfak dilakukan untuk mendukung peluncuran ILWP untuk Belanda dan sekaligus memperingati HUT KNPB ke 6.  Seorang activist KNPB Fakfak di siksa oleh pasukan militer Indonesia.

8.         .Aksi KNPB Manokwari berjalan dengan aman

KNPB Manokwari kembali lagi melakukan aksi untuk mendukung peluncuran ILWP untuk Belanda dan sekaligus perayaan HUT KNPB ke 6 berjalan damai walau di awasi ketat oleh pasukan dan militer Indonesia.


9. Aksi KNPB Kaimana  dikacaukan oleh Polisi
Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan Parlemen Rakyat Daerah (PRD) Kaimana bersama rakyat bangsa Papua barat merayakan HUT Ke-VI KNPB dan dukungan atas peluncuran kantor International Lawyers for West Papua (ILWP) di Belanda. Kegiatan yang dimulai pada pukul 10.00 Waktu Papua Barat ini dihadiri oleh lebih dari 700 masa Rakyat Papua Barat. Dalam pelaksanaan kegiatan, kepolisian Resor Kaimana sempat memaksa untuk memasuki arena kegiatan sehingga terjadi keributan yang mengakibatkan kegiatan ibadah tidak berlangsung dengan baik. Hal ini dimulai dari tindakan Waka Polres yang menembus batas tanpa ijin pihak KNPB dan Parlemen dengan membuka secara paksa pagar di lingkungan kegiatan, sehingga pelaksanaan Ibadah yang sementara berlangsung berhenti sejenak karena melihat masa rakyat mulai meluapkan amarah kepada pihak Kepolisian dan terjadi aksi adu mulut. Seusai baku adu mulut dengan pihak kepolisian, ibadah yang tadinya direncanakan akan berlangsung baik itu dibatasi oleh Kapolres Kaimana bersama pasukan sehingga pelaksanaan ibadah tidak berjalan normal sesuai dengan agenda sebenarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar