Masalah
penentuan nasib sendiri bagi rakyat Melanesia di Papua Barat merupakan salah
satu yang penting untuk MSG dan menjadi perhatian khusus dari pemerintah
Vanuatu. Perdana menteri mengacu kepada hasil pertemuan puncak (MSG) di Noumea
pada 2013, di mana Vanuatu melobi agar masalah penentuan nasib sendiri Papua
Barat dimasukkan dalam komunike akhir MSG:
Untuk pertama
kalinya MSG menerima kenyataan bahwa rakyat Papua Barat memiliki hak untuk
menentukan nasib sendiri dan berdiri sendiri. Dan kami akan terus melakukan
itu. Ada kasus penundaan permohonan (keanggotaan) Papua Barat ke MSG yang masih
dalam pembahasan. Jadi mudah-mudahan tahun depan kita akan membahas lebih
lanjut tentang isu-isu tersebut.
Kami juga
membahas bagaimana Vanuatu menggunakan posisi internasional di PBB untuk
menyoroti masalah ini:
Jadi orang
Indonesia tahu posisi kami. Dan saya mengangkatnya selama debat umum di Majelis
Umum PBB tahun ini. Dan kami akan terus mengangkat isu-isu tersebut. Dan apa
yang ingin kita lakukan adalah mencoba untuk mendapatkan konsensus regional,
dukungan regional sejauh MSG masih memperhatikannya, menarik perhatian Forum
untuk memperoleh dukungan dari sana dan kemudian kita bisa melangkah lebih jauh
ke tingkat PBB.
Perdana Menteri
Natuman menekankan bahwa pemerintahnya sangat prihatin tentang pelanggaran hak
asasi manusia di Papua Barat dan melihat bahwa peran Vanuatu adalah untuk
menyiapkan kepemimpinan di kawasan dalam menangani masalah ini:
Ini adalah masalah yang setiap negara dalam Forum Pasifik, termasuk Australia dan Selandia Baru, harus menyuarakan keprihatinan tentang pelanggaran hak asasi manusia. Maksudku, aku mendengar negara menuduh negara-negara lain di luar kawasan kita melanggar hak asasi manusia, tetapi terhadap dalam orang wilayah kita sendiri mereka menutup mulut. Saya tidak tahu mengapa.
Ini adalah masalah yang setiap negara dalam Forum Pasifik, termasuk Australia dan Selandia Baru, harus menyuarakan keprihatinan tentang pelanggaran hak asasi manusia. Maksudku, aku mendengar negara menuduh negara-negara lain di luar kawasan kita melanggar hak asasi manusia, tetapi terhadap dalam orang wilayah kita sendiri mereka menutup mulut. Saya tidak tahu mengapa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar