Pesawat milik
pemerintah Vanuatu, Air Vanuatu terpaksa diterbangkan ke bandara Jackson, Port
Moresby guna menjemput delegasi Papua Barat yang tertahan di Papua Nugini.
Sesuai jadwal delegasi Papua Barat yang jumlahnya lebih dari 70 orang ini telah berada di ibukota negara Vanuatu, Port Villa sejak tanggal 1 Desember 2014, namun hal itu tidak terlaksana karena rencana pemerintah PNG menyewa jet diduga berubah pikiran.
Ketua Komite Unifikasi Papua Barat, Pastor Allan Nafuki, seperti ditulisdailypost.vu mengatakan Air Vanuatu Chief Executive Officer, Joseph Laloyer, telah setuju untuk mengizinkan Air Vanuatu terbang ke Bandara Jackson di Port Moresby, Papua Nugini, untuk mengambil delegasi Papua Barat tersisa untuk melakukan simposium di Port Vila.
Sesuai jadwal delegasi Papua Barat yang jumlahnya lebih dari 70 orang ini telah berada di ibukota negara Vanuatu, Port Villa sejak tanggal 1 Desember 2014, namun hal itu tidak terlaksana karena rencana pemerintah PNG menyewa jet diduga berubah pikiran.
Ketua Komite Unifikasi Papua Barat, Pastor Allan Nafuki, seperti ditulisdailypost.vu mengatakan Air Vanuatu Chief Executive Officer, Joseph Laloyer, telah setuju untuk mengizinkan Air Vanuatu terbang ke Bandara Jackson di Port Moresby, Papua Nugini, untuk mengambil delegasi Papua Barat tersisa untuk melakukan simposium di Port Vila.
"Karena pesawat
Air Vanuatu sudah pre-booked untuk rute normal Minggu lalu dan kemarin, akan
bebas untuk melakukan perjalanan malam ini tiba kembali di Port Vila, Rabu
pagi," kata Pastor Alan Nafuki
Pada tanggal 1
Desember 2014, Perdana Menteri Vanuatu, Joe Natuman secara resmi mengibarkan
bendera Bintang Kejora dengan delegasi Papua Barat di Saralana Park, Port Vila
Simposium para
pemimpin Papua Barat akan berlangsung setelah delegasi tiba pada
penerbangan Air Vanuatu.
Dikabarkan delegasi
Papua Barat yang tertahan di PNG termasuk salah satunyaPowes Parkop, Gubernur
Distrik Ibu Kota Nasional PNG.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar