Senin, 01 Desember 2014

Peringati HUT Papua Merdeka, 10 Kota di Australia Kibarkan Bendera Bintang Kejora

Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Papua Barat, yang jatuh pada 1 Desember, Free West Papua Campaign (FWPC), melalui halaman Facebook, mengabarkan, bahwa aksi demo damai dan pengibaran bendera bintang kejora akan dilangsungkan di 10 kota di Australia.
Di Kota Brisbane, puluhan massa aksi melangsungkan demonstrasi damai di depan King George Square, yang digelar sekitar pukul 11.30 waktu setempat.

“1 Desember adalah tanggal khusus untuk semua orang Papua Barat. Dua tahun kemudian Papua Barat diserbu oleh militer Indonesia dan sejak saat itu diduduki secara brutal, dengan ratusan ribu orang Papua tewas,” ujar panitia aksi dalam laman Facebook mereka.

“Sejumlah aktivis Papua berada di penjara karena mengibarkan bendera, termasuk Filep Karma, yang saat ini menjalani 15 tahun penjara hanya karena menaikkanbendera Bintang Kejora pada 1 Desember 2004.”

“AktivisPapua di seluruh dunia akan merayakannya, ini menunjukan bahwa mereka ingin hak menentukan nasib sendiri, dan bebas dari Indonesia. Kami di Brisbane berkumpul di King George Square, dan menaikkan bendera Bintang Kejora untuk solidaritas dengan rakyat Papua dan perjuangan mereka untuk kemerdekaan,” tulis panitia aksi.

Di Melbourne, aksi dilangsungkan di Federation Square, pukul 11.30 waktu setempat, dan dilanjutkan dengan pemutara film Papua tentang pelanggaran HAM di Papua berjudul “Isolate”. Aksi ini di koordinir langsung oleh Black Orchid Stringband.

“Bertepatan dengan ulang tahun ke-53 ini, kami akan rayakan lewat pemutaran film, festival media, dan musik. Kami memberikan dukungan kepada kemerdekaan Papua Barat,” tulis panitia aksi di laman Facebook mereka.

Di Kota Pert, aksi akan dilangsungkan di Konsulat Indonesia, yang terletak di 134 Adelaide Terrace PO Box 6683, East Perth, WA, 6892. Massa juga akan mengibarkan bendera bintang kejora di depan kantor ini.

Wiwince Pigome, inisiator aksi mengatakan, “Kami menuntut hak penentuan nasib sendiri.
Kami menuntut kepada pemerintah Indonesia untuk mengizinkan media internasional dan wartawan memasuki Papua Barat,” katanya.

Menurut Wiwince, sejak tahun 1961, orang Papua Barat telah ingin berdaulat dan merdeka dari Republik Indonesia.

“Perjuangan untuk mencapai kamerdekaan dilakukan karena sejarah panjang penindasan, kekerasan dan pembatasan kegiatan jurnalistik dari Jakarta, serta karena keterlibatanpemerintah Indonesia,” kata perempuan kelahiran Paniai ini.

Di kota Darwin, aksi dilangsungkan sejak pukul 07.30 waktu setempat, di Bagot Rd Overpassa, yang dilanjutkan dengan upacara pengbaran bendera bintang kejora.

Aksi juga di langsungkan di Kota Alice Springs, sejak pukul 06:30 waktu setempat; Disini, massa aksi berkumpul menyampaikan orasi untuk kemerdekaan Papua Barat.

Di Kota Sydney, aksi dilangsungkan di Balai Kota Sidney, sekitar pukul 10.00 waktu setempat. Aksi juga dilakukan dengan mengunjungi konsulat Indonesia menggunakan bus.

Sedangkan di Selandia Baru, aksi juga dilangsungkan di pusat jalan utama. Di kota Christchuch, aksi dilangsungkan dengan mengibarkan bendera bintang kejora di sudut jalan Durham dan Kilmore.

Di Welington, aksi dikordinir oleh Peace Movement Aotearoa, dan dilangsungkan di Kantor Parlemen Welington, dan berlangsung sekitar pukul 13.00 waktu setempat.

Peace Movement Aotearoa dalam laman facebook mengataka, 1 Desember adalah hari kemerdekan Papua Barat, dan menandai lima puluh tiga tahun kemerdekaan Papua Barat yang diberikan Belanda pada tahun 1961.

“Di Papua Barat, orang memperingati Hari Kemerdekaan dalam berbagai cara, termasuk menaikkan Bintang Kejora, meskipun ancaman penangkapan dan pembunuhan.”

“Dalam tahun-tahun sebelumnya, militer dan polisi Indonesia telah merespon dengan peningkatan penindasan dan kekerasan di hari ini. Pemerintah akan menangkap dan membunuh orang-orang yang mereka anggap sebagai aktivis pro-kemerdekaan.”

“Rakyat Papua Barat membutuhkan solidaritas dunia, termasuk dari Aotearoa Selandia Baru,” tulisnya.

Di Auckland, aksi dilangsungkan di pantai, tempat yang menjadi pusat tamasya warga Aucland; Aksi ini dilakukan oleh beberapa perempuan Auckland yang mendukung kemerdekaan Papua.

 Aksi juga berlangsung di Tasmania, New Castle; Serta beberapa negara di dunia, seperti Vanuatu, Inggris, Turki, Malaysia, Papua New Guinea, dan Ghana.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar