Jumat, 13 Februari 2015

Buchtar Tabuni : Saya dikejar oleh pasukan polisi dan Militer Indonesia di West Papua dan melobi ke MSG

Buchtar Tabuni adalah Ketua Parlemen Nasional West Papua (PNWP), disela-sela kunjungan lobbinya ke MSG di Vanuatu berceritera pengalamanya memperjuangkan hak penentuan nasib sendiri rakyat West Papua.
Pada tanggal 15 Oktober 2008 saya memimpin suatu aksi demonstrasi damai serentak di West Papua untuk menyukseskan peluncuran International Parlementarians for West Papua (IPWP) di London.
Akibat aksi damai itu saya ditangkap oleh Polisi Indonesia di West Papua dan dipenjarahkan selama 4 tahun.
Pada tahun 2009 saya dipercayakan oleh teman-teman aktivis sebagai ketua umum Komite Nasional Papua Barat (KNPB) yang dideklarasikan pada tahun 2009.
Walaupun saya didalam penjarah namun saya sebagai penanggung jawab aksi damai KNPB yang dilaksanakan serentak di sejumlah daerah di West Papua pada tahun 2009 sampai 2012.
KNPB memfasilitasi terbentuknya 23 Parlemen Rakyat Daerah di West Papua sebagai wadah politik perjuangan kebebasan West Papua di daerah.
Pada tanggal 5 April 2012 sebuah Konferensi Parlemen Rakyat Daerah dilaksanakan di Jayapura guna mendeklarasikan terbentuknya Parlemen Nasional West Papua ( PNWP) sebuah wadah politik nasional dari 23 Parlemen Rakyat Daerah.
Saya dipercayakan oleh 23 Parlemen Rakyat Daerah itu sebagai Ketua PNWP dan di bantu dengan 7 wakil ketua.
Dengan terbentuknya PNWP ini, maka sekaligus sebagai penanggung jawab politik perjuangan di West Papua.
Setelah beberapa bulan saya memimpin PNWP bersama KNPB terus melakukan aksi demonstrasi damai untuk menutut hak penentuan nasib sendiri rakyat West Papua.
Saya ditangkap dan dipenjarahkan 1 tahun lagi atas tuduhan paslu atas sejumlah peristiwa di West Papua.
Pertengahan tahun 2013 setelah saya keluar penjara, aksi demonstrasi damai terus kami tingkat di West Papua dan memasuki akhir tahun 2013 saya dimasukan dalam daftar pencarian orang oleh polisi dan militer Indonesia.

Hal yang sudah menjadi tradisi bagi polisi dan militer Indonesia untuk rakyat West Papua jika dimasukan dalam daftar pencarian orang berarti orang-orang tersebut sedang diburu untuk ditembak mati dan selanjutnya direkayasa kematiannya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar