Forum International Kepulauan Solomon ( FSII) telah
mempertanyakan mengapa perjuangan Papua Barat untuk menentukan nasib sendiri
tidak ada dalam pidato Wakil Perdana
Menteri untuk PBB pada Rapat Umum
Majelis ke-68 di New York.
Dalam siaran
pers, Presiden Forum International Kepulauan
Solomon , Redley Raramo mengatakan kelalaian perjuangan Papua Barat untuk
merdeka menunjukkan dukungan Kepulauan Solomon untuk tangan besi terus menerus untuk
Indonesia memerintah di Papua Barat.
Raramo mengatakan
FSII mempertanyakan sikap pemerintah atas isu Papua Barat dan pemerintah
memutuskan untuk merespon tidak hanya untuk FSII tetapi untuk seluruh dunia
bahwa ia tidak memiliki otoritas atas hal ini.
Raramo mengatakan
jelas bahwa pemerintah mendukung dominasi Indonesia atas Papua Barat dan juga
mendukung kekejaman manusia tampaknya tak berujung yang terjadi di sana.
Dia mengatakan
pidato Wakil Perdana Menteri menyatakan bahwa Kepulauan Solomon adalah keras
terhadap pelanggaran hak asasi manusia, tetapi kemudian menyapu isu perjuangan
Papua Barat untuk menentukan nasib sendiri di bawah karpet.
Ia mengatakan ini
adalah standar ganda yang terbaik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar