INDONESIA beranggapan bahwa United Liberation Movement of West Papua (ULMWP) merupakan perwakilan dari orang2 Papua (Melanesian) yang tinggal di luar negeri.
Oleh sebab itu, menurut sumber dari "Letter of the day" yang diterima oleh PNG Post Courier dari Information Section Embassy of Indonesia, Port Moresby, dan dipublished pada tanggal 11 Agustus 2015, dijelaskan bahwa Indonesia tidak sependapat jika ULMWP yang berbasis di luar negeri dinyatakan sebagai Organisasi yang mewakili RAKYAT Papua di dua propinsi: Papua dan Papua Barat.
Pimpinan Seksi Informasi yang mengeluarkan pendapatnya di kolom "Yu Tok - PNG Post Courier" ini sangat jauh dari kenyataan yang sebenarnya tentang ULMWP.
Artinya bahwa kita harus memberikan keterangan untuk kepentingan public consumsi berdasarkan kenyataan. Jika sebuah angket dilaksanakan di Papua untuk mengetahui tingkat dukungan Bangsa Papua terhadap ULMWP, maka akan diperoleh angka 70%mendukung, 20%ragu2, dan 10%menolak atau tidak setuju.
70%mendukung adalah Bangsa Papua (OAP dan non-Papua); 20%ragu2 adalah OAP dan non-Papua yang takut kehilangan jabatan dan yang ikut merancang Kebijakan2 yang merugikan kehidupan Bangsa Papua; 10%menolak adalah kelompok OAP dan non-Papua yang pro-NKRI.
Ini adalah kenyataan di lapangan yang tidak bisa dinyatakan ke publik sebagai bahan konsumsi yang sama sekali tidak ada rasa keaslian dan kebenarannnya.
Kepala Desa, Camat, Kepala Distrik, Bupati, Gubernur, Anggota DPR Kabupaten dan Propinsi dipilih oleh 70% OAP dan non-Papua yang juga memilih/membentuk ULMWP melalui 3-Faksi: WPNCL, KNPB/PNPB dan NRFPB yang mempunyai dukungan massa yang solid di Papua Barat.
Jadi, mari kita belajar berkata yang sebenarnya daripada mengelabui publik nasional maupun internasional untuk suatu kepentingan penjajahan yang membawa kebinasaan bagi umat manusia Papua dan hak politiknya
Terimakasih atas sajian baru ini. Adakah sumber berita yang dapat kami akses juga. waaaa
BalasHapus