SATU dari aktivis hak asasi
manusia terkemuka di kawasan ini, Shamima Ali, telah meminta Kepulauan Pasifik
untuk membuat berdiri dengan saudara-saudara Papua Barat mereka.
Fiji Women Crisis Centre direktur eksekutif
Shamima Ali bergabung dengan paduan suara di seluruh dunia dengan menampilkan
poster untuk membebaskan hak perempuan
dan laki-laki yang diduga telah dilanggar oleh Indonesia
Ms Ali mengatakan hal itu penting
untuk meningkatkan keseriusan masalah ini. Upayanya untuk meningkatkan
kesadaran ini dan berdiri dengan Papua Barat tampaknya telah menggosok beberapa
anggota masyarakat dengan cara yang salah dan Ms Ali mengaku dia mengeluarkan
perintah oleh polisi untuk menghapus poster.
Kemarin, Sekretaris ketiga
Kedutaan Besar Republik Indonesia Berlian Epriliyana mengatakan mereka akan
merilis pernyataan resmi tentang masalah ini hari ini.
Kepala operasi petugas polisi ACP
Rusiate Tudravu juga mengatakan ia akan memilih untuk tidak membuat komentar
tentang masalah ini.
"Kami menempatkan ini karena
kami adalah organisasi berbasis HAM dan kami juga kursi untuk Koalisi NGO Hak
Asasi Manusia untuk Fiji dan Pasifik dan kami telah menerima laporan cukup
mengganggu tentang pelanggaran hak asasi manusia di Papua Barat dari kontak
kami, "kata Ms Ali.
"Terutama terhadap perempuan
dan anak-anak muda dan sebagai bagian dari kampanye, ini adalah mengapa kita
merasa kita harus meletakkan sesuatu seperti ini sebagai bagian dari kampanye
tentang hak asasi manusia."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar