Kamis, 10 Juli 2014

Dukungan dari Melanesia. Vanuatu, Universitas Pasifik Selatan siswa-(kampus Emalus). Sekolah kampanye hukum untuk kebebasan Papua Barat.

"Indonesias mengklaim memerintah di Papua Barat didasarkan pada penipuan dan kebohongan",
Powes Parkop, Pengacara dan govenor dari Port Moresby, PNG.
Indonesia mengklaim bahwa  pilihan bebas pada tahun 1969 memberi mereka hak untuk memerintah Papua Barat. Papua Barat selalu menolak PEPERA 1969 sebagai pilihan bebas dan mengklaim bahwa itu dicurangi oleh Tentara Nasional Indonesia. Ketidaksepakatan mendasar ini telah menyebabkan pembunuhan dan genosida dari 500.000 orang Papua Barat di tangan pemerintah Indonesia.
Indonesia menganggap orang-orang yang mempertanyakan atau menolak UU pilihan bebas sebagai musuh dan target yang sah untuk eksekusi, penyiksaan, pemerkosaan dan penjara.
PBB harus menyelidiki keadaan dari Undang-Undang pilihan bebas dan mengawasi tindakan yang sah penentuan nasib sendiri bagi rakyat Papua Barat.
Penentuan nasib sendiri bagi Papua Barat dengan standar internasional dan di bawah hukum internasional.

Referendum untuk Papua Barat!

1 komentar:

  1. kam enak-enak hidup di luar negri, semntara ktong sengsara di papua, memang kam smua anjing!!!!

    BalasHapus