Berpedoman pada Resolusi
Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa nomor 1514 telah mengakui Pemberian
Kemerdekaan kepada rakyat dan wilayah jajahan.
Berpedoman pada Pemerintah
Kerajaan Belanda pada tahun 1960 telah menunjukan komitmenya untuk memberikan
Kemerdekaan bagi wilayah West Papua.
Menegaskan bahwa Perjanjian
yang ditanda tangani pemerintah Kerajaan Nederland dan pemerintah Republik
Indonesia yang dikenal dengan nama New York Agreement 15 Agustus 1962 tidak
menjamin pelaksanaan hak penentuan nasib sendiri rakyat West Papua secara adil
dan bermartabat Menegaskan bahwa Pelaksanaan Pleblisit atau Act Of Free Choice
1969 ilegal, pelaksanaanya tidak adil, tidak demokrasi dan jujur berdasarkan
praktek international.
Menegaskan bahwa Bahwa
Perserikatan Bangsa-bangsa telah lalai dan gagal dalam menghormati, memajukan
dan memenuhi pelaksanaan hak penentuan nasib sendiri rakyat West Papua dalam
pelaksanaan New York Agreement 1962. Menegaskan bahwa rakyat West Papua
mempunyai hak untuk menentukan nasib sendiri, karena hak ini belum dilaksanakan
bagi rakyat West Papua secara adil dan bermartabat sesuai dengan
prinsip-prinsip hukum international, standar-standar Hak Asasi Manusia dan
Piagam PBB.
Menegaskan bahwa Pendudukan
Negara Indonesia pada Wilayah West Papua adalaha sebagai Negara penjajah dan
telah menjajah West Papua 51 tahun Maka dengan ini menyatakan bahwa ;
- 1. Kami Rakyat West Papua mempunyai hak untuk menentukan nasib sendiri secara adil dan bermartabat sesuai dengan prinsip-prinsip hukum international, standar-standar hak asasi manusia dan Piagam PBB.
- 2. Kami Rakyat West Papua mempunyai hak untuk memboikot pemilihan Presiden Indonesia dan memilih Referendum sebagai solusi penyelesaian masalah West Papua secara adil dan bermartabat.
- 3. Menyampaikan terima kasih kepada rakyat West Papua yang telah menunjukan sikap dan komitmen politiknya untuk terus memperjuangkan hak penentuan nasib sendiri dengan cara memboikot pelaksanaan pemilihan Presiden Indonesia di West Papua.
- 4. Aksi Boiccot pemilihan Presiden Indonesia ini menunjukan 50% rakyat West Papua tidak ikut memilih untuk pemilihan Presiden Indonesia. 50% yang pro pada pemilihan Presiden Indonesia terdiri dari 20% orang asli West Papua yang menjadi pegawai pemerintah Indonesia di West Papua dan 30% sisa adalah orang Indonesia atau pendatang Indonesia di West Papua. Dari perhitungan angka ini menujukan bahwa 80% rakyat West Papua memboiccot dan memilih Referendum sebagai solsui terbaik dan damai untuk menyelesaikan masalah West Papua secara adil dan bermartabat.
- 5. Kami menyampaikan terima kasih kepada Komite Nasional Papua Barat yang mana sebagai media perjuangan rakyat West Papua untuk secara damai sebagai pelaksana dalam aksi damai boiccot pemilihan Presiden Indonesia di West Papua.
- 6. Kami menyampaikan terima kasih kepada Parlemen Rakyat Daerah ( PRD) yang mana sebagai wadah representative politik didaerah sebagai penanggung jawab politik perjuangan damai rakyat West Papua di daerah pada aksi Boiccot Pemilihan Presiden Indonesia di West Papua
- 7. Kami menyampaikan terima kasih kepada Free West Papua Campaign sebagai wadah perjuangan international untuk West Papua yang telah melakukan kampanye, lobby di international untuk meningkatkan perhatian international untuk West Papua dan sebagai penanggung jawab aksi Boiccot Pemelihan Presiden Indonesia di International.
- 8. Kami menyampaikan terima kasih kepada Militer perjuangan West Papua yang telah mendukung aksi Boikot pemilihan Presiden Indonesia, sehingga aksi politik Boiccot ini dapat mengalami peningkatan yang tajam.
- 9. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada komunitas international yang telah bersama dengan kami dalam melakukan aksi boiccot pemilihan Presiden Indonesia.
- 10. Rakyat West Papua melakukan aksi Boiccot pemilihan Presiden Indonesia secara damai namun pihak militer dan polisi Indonesia terus melakukan ancaman, intimidasi, terror dan penangkapan kepada sejumlah aktivis Papua Merdeka dari KNPB. Menyeruhkan kepada rakyat West Papua untuk melaksanakannya secara damai dan bermartabat.
- 11. Kami Rakyat West Papua melakukan aksi boiccot Pemilihan Presiden Indonesia secara damai dan bermartabat
Numbay,10 Juli 2014
KETUA BUCHTAR TABUNI
WAKIL KETUA YEHUDA SORONTOW
WAKIL KETUA HARRY RONSUMBRE
WAKIL KETUA Pdt. YAKOB IMBIR, S.Th
WAKIL KETUA ROMARIO YATIPAI
WAKIL KETUA PETRUS KATEM
WAKIL KETUA PAULUS LOHO WAKIL KETUA HABEL NAWIPA
Turut Serta ;
1.
Pdt. Yakson Marisan, Ketua Parlemen Rakyat Daerah
Biak
2.
Fredrik Rumander, Ketua Parlemen Rakyat Daerah
Mnukwar
3.
Yulius Wondiwoy, Ketua Parlemen Rakyat Daerah
Sorong Raya
4.
Samuel Eremba, Ketua Parlemen Rakyat Daerah Fakfak
5.
Mohamad Kurita, Ketua Parlemen Rakyat Daerah
Kaimana
6.
Abiud Degey, Ketua Parlemen Rakyat Daerah Timika
7.
Samuel Gobay, Ketua Parlemen Rakyat Daerah Paniai
8.
Yosep Siep, Ketua Parlemen Rakyat Daerah Hubula
9.
Gabalimo Wenda, Ketua Parlemen Rakyat DaerahNumbay
10.
Richard Ohee, Ketua Parlemen Rakyat Daerah Tabi
11.
Amius Balinga, Ketua Parlemen Rakyat Daerah
Yahokimo
12.
Yarius Wenda, Ketua Parlemen Rakyat Daerah Puncak
Jaya
13.
Namia Siep, Ketua Parlemen Rakyat Daerah Yalimo
14.
Bonny Wanimbo, Ketua Parlemen Rakyat Daerah Baliem
Barat
15.
Akulian Mote, Ketua Parlemen Rakyat Daerah Nabire
16.
Zebu Miagomi, Ketua Parlemen Rakyat Daerah Intan
Jaya
17.
Nedi Vopdana, Ketua parlemen Rakyat Daerah
Pengunungan Bintang
18.
Obeth Magai, Ketua Parlemen Rakyat Daerah Dogiay
19.
Zeth Giay, Ketua Parlemen Rakyat Daerah Deiyai
20.
Yanius Wenda, Ketua Parlemen Rakyat Daerah Yamo
21.
Akius Krebea, Ketua Parlemen Rakyat Daerah Nduga
22.
Yance Wenda, Ketua Parlemen Rakyat Daerah Ilaga
23.
Akius Wanimbo, Ketua Parlemen Rakyat Daerah
Tolikara
24. Ibu Panggresa Yeam Ketua Parlemen Rakyat Daerah
Merauke
Tidak ada komentar:
Posting Komentar