Pemerintah
Indonesia mengancaman pemerintah Vanuatu
karena pemerintah Vanuatu telah mendukung dan memfasilitasi sebuah pertemuan
tingkat tinggi untuk mempersatukan kelompok-kelompok gerakan Papua Barat
merdeka di Vanuatu awal bulan ini ( Desember 2014).
Menanggapi
ancaman pemerintah Indonesia ini, maka pemerintah Vanuatu menyatakan tidak
takut pada ancaman pemerintah Indonesia itu dan berkomitmen untuk terus
mendukung perjuagan hak penentuan nasib
sendiri rakyat West Papua.
Saat
ini pemerintah Vanuatu telah berhasil mempersatukan kelompok-kelompok gerakan
kemerdekaan Papua Barat dalam suatu wadah politik. Bahkan pada saat deklarasi
wadah persatuan West Papua itu Joe Natuman Perdana Menteri Vanuatu itu
mengatakan jika ancaman pemerintah Indonesia itu serius, maka pemerintah
Vanuatu akan memutuskan hubungan diplomatic dengan pemerintah Indonesia, bahkan
Perdana Menteri Vanuatu itu dengan berani mengatakan akan memutuskan
perjanjian-perjanjian yang telah dilakukan perdana menteri Vanuatu terdahulu.
Sikap ini ambil pemerintah Vanuatu karena seluruh rakyat Vanuatu, Parlemen mendukung perjuangan Hak penentuan nasib
sendiri rakyat West Papua.
Menanggapi
sikap pemerintah Indonesia kepada pemerintah Vanuatu ini, maka Buchtar Tabuni
Ketua Parlemen Rakyat West Papua disela kunjungannya ke Vanuatu angkat bicara.
Buchtar
Tabuni mengatakan atas nama rakyat West Papua yang selama 50 tahun lebih memperjuangkan hak penentuan nasib sendiri
menyatakan mendukung sikap pemerintah Vanuatu untuk memutuskan hubungan
diplomatic dengan pemerintah Indonesia, sehingga persoalan West Papua ini lebih
serius lagi untuk dibicarakan di forum-forum PBB.
Buchtar
Tabuni lanjut mengatakan rakyat West Papua telah siap untuk mendukung sikap
pemerintah Vanuatu ini dengan langkah siap mobilisasi rakyat West Papua untuk
memperjuangkan hak penentuan nasib sendiri secara adil dan bermartabat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar