Perdana Menteri Selandia Bru, John Key, mengutuk aksi brutal aparat
Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di
Kabupaten Paniai, Papua, yang menewaskan lima warga sipil, dan menyebabkan
puluhan orang luka-luka berat.
Dilansir dari situs pacific.scoop.co.nz, Key juga
menuntut pertanggungjawaban Pemerintah Indonesia atas pembunuhan yang terjadi
di Paniai, dan sejumlah wilayah di Papua Barat
“Ini kejadian yang tidak manusiawi, kami
mengutuk dan meminta pertanggungjawaban pemerintah Indonesia," kata Key,
di Green Party, hari ini
(12/12/2014).
Key mengatakan, dirinya telah
mendapatkan laporan bahwa lima orang tewas dan puluhan luka-luka, ketika
TNI/Polisi Indonesia menembaki masyarakat di Paniai.
"Perdana Menteri Selandia Baru
sangat mengutuk pembunuhan yang tidak manusiawi ini," tambah juru bicara
John Key dari Green Party, Catherine Delahunty.
Menurut Catherine, pemerintah
Selandia Baru selama ini memberikan dana dan melatih TNI/Polri Indonesia,
tetapi yang terjadi malah militer Indonesia terus membunuh orang Papua.
"Pemerintah juga telah menjalin
hubungan dengan Indonesia, meskipun perlakuan TNI/Polri sangat tidak manusiawi.
Kami sangat menyesali akan hal itu," ujarnya.
"Pemerintah telah terus membina
hubungan dengan Indonesia meskipun Pelanggaran HAM di Papua sangat mengerikan,
hal ini perlu diberhentikan," tambahnya.
Key juga mengatakan, masalah inI
harus dituntaskan secara hukum, karena telah melanggar hak asasi warga Papua,
secara khusus penduduk Paniai.
"Kami kira masalah ini perlu
dibicarakan di tingkat Internasional dan PBB," tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar