Senin, 09 Februari 2015

Indonesia membentuk satuan tugas khusus untuk masalah Papua

Seorang pejabat senior di Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan pada hari Kamis, pemerintah telah memutuskan untuk membentuk gugus tugas khusus untuk menjaga kedaulatan bangsa dan mempromosikan integrasi provinsi Papua yang sarat konflik.
Gugus tugas akhirnya akan bertugas untuk mengelola informasi yang berkaitan dengan perkembangan baru di provinsi paling timur dengan melakukan kerja sama dengan personil yang relevan.
"Kita harus terlibat, atau mendekati semua instrumen yang terlibat dalam penyebaran informasi (tentang Papua), termasuk politisi, media dan kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan organisasi separatis," kata Kepala Analisis Kebijakan dan Pembangunan Badan di kementerian, Darmansjah Djumala, mengatakan pada sela-sela rapat koordinasi yang dihadiri oleh para diplomat Indonesia yang melayani di luar negeri.
Darmansjah mengatakan gugus tugas akan menganjurkan kebijakan Indonesia di provinsi ini dan mempelajari respon setelah kebijakan diterapkan di lapangan.
Dia menambahkan bahwa diplomat Indonesia diberitahu untuk menjadi responsif pada gerakan yang disponsori oleh kelompok separatis Papua di negara-negara mereka melayani.
Darmansjah mengatakan bahwa proses satuan tugas keterlibatan awalnya akan dilakukan di negara-negara Pasifik, yang bertujuan untuk mendapatkan empati untuk Indonesia pada urusan Papua dari wilayah tersebut.
Sebuah Melanesian Culture Center juga akan dibangun untuk memfasilitasi tujuan, katanya.
Organisasi Papua Merdeka (OPM), sebuah kelompok separatis Papua, telah meluncurkan kampanye luas untuk mendukung pemisahan diri dari provinsi minyak dan kaya mineral dari Indonesia. Ini membuka kantor perwakilan di Oxford, Inggris pada tahun 2013.
Papua, provinsi terbesar dan paling timur di Indonesia, melihat beberapa konflik bersenjata mematikan antara kelompok separatis dan personil keamanan yang meninggalkan korban di antara mereka dan warga sipil.

Indonesia memperoleh kedaulatan atas Papua pada tahun 1969. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar