Seorang
pejabat senior di Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan pada hari Kamis,
pemerintah telah memutuskan untuk membentuk gugus tugas khusus untuk menjaga
kedaulatan bangsa dan mempromosikan integrasi provinsi Papua yang sarat konflik.
Gugus
tugas akhirnya akan bertugas untuk mengelola informasi yang berkaitan dengan
perkembangan baru di provinsi paling timur dengan melakukan kerja sama dengan
personil yang relevan.
"Kita
harus terlibat, atau mendekati semua instrumen yang terlibat dalam penyebaran
informasi (tentang Papua), termasuk politisi, media dan kelompok-kelompok yang
berafiliasi dengan organisasi separatis," kata Kepala Analisis Kebijakan
dan Pembangunan Badan di kementerian, Darmansjah Djumala, mengatakan pada
sela-sela rapat koordinasi yang dihadiri oleh para diplomat Indonesia yang
melayani di luar negeri.
Darmansjah
mengatakan gugus tugas akan menganjurkan kebijakan Indonesia di provinsi ini
dan mempelajari respon setelah kebijakan diterapkan di lapangan.
Dia
menambahkan bahwa diplomat Indonesia diberitahu untuk menjadi responsif pada
gerakan yang disponsori oleh kelompok separatis Papua di negara-negara mereka
melayani.
Darmansjah
mengatakan bahwa proses satuan tugas keterlibatan awalnya akan dilakukan di
negara-negara Pasifik, yang bertujuan untuk mendapatkan empati untuk Indonesia
pada urusan Papua dari wilayah tersebut.
Sebuah
Melanesian Culture Center juga akan dibangun untuk memfasilitasi tujuan,
katanya.
Organisasi
Papua Merdeka (OPM), sebuah kelompok separatis Papua, telah meluncurkan
kampanye luas untuk mendukung pemisahan diri dari provinsi minyak dan kaya
mineral dari Indonesia. Ini membuka kantor perwakilan di Oxford, Inggris pada
tahun 2013.
Papua,
provinsi terbesar dan paling timur di Indonesia, melihat beberapa konflik
bersenjata mematikan antara kelompok separatis dan personil keamanan yang
meninggalkan korban di antara mereka dan warga sipil.
Indonesia
memperoleh kedaulatan atas Papua pada tahun 1969.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar