Benny
Wenda pemimpin kemerdekaan Papua Barat dan Juru Bicara Gerakan Serikat
Pembebasan Papua Barat tiba di Papua Nugini kemarin dan tiba-tiba ditahan oleh
pihak imigrasi PNG. Hari ini Bapak Wenda masih ditahan oleh pihak imigrasi dan
sekarang sedang terancam dideportasi. Ini terjadi walaupun perintah langsung
dari Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri untuk memungkinkan Mr Wenda masuk
PNG.
Tampaknya
pengaruh Indonesia di pihak imigrasi PNG sangat kuat hari ini karena kepala
layanan imigrasi di bandara PM menolak untuk menerima panggilan dari Perdana
Menteri PNG dan mengatakan bahwa ia berniat untuk mendeportasi Mr. Wenda.
Sebelumnya
hari ini Mr Wenda menjelaskan kepada media bahwa ia akan datang ke PNG
mengucapkan terima kasih kepada Perdana Menteri untuk laporan baru-baru ini
menjadi perhatian bagi orang-orang Melanesia Papua Barat dan untuk singkat
Menteri Luar Negeri PNG pada perkembangan terbaru. Mr Wenda mengatakan bahwa
"Gerakan Serikat Pembebasan Papua Barat berusaha untuk mengajukan permohonan
keanggotaan MSG dan saya akan singkat PNG tentang kemajuan aplikasi dan tentang
situasi di Papua Barat pada umumnya."
Mr
Wenda mengatakan "Aku datang kembali ke tanah air ini nenek moyang kita
mengucapkan terima kasih kepada Perdana Menteri Papua Nugini untuk menunjukkan
dukungan yang kuat untuk menghentikan penderitaan rakyat kita di Papua Barat
dan saya juga datang untuk mencari dukungan dari sesama Melanesia saya membantu
Papua Barat. Kampanye kami untuk kebebasan untuk Papua Barat adalah gerakan
yang sah, damai dan demokratis yang telah berdiri dalam menghadapi genosida
Indonesia dari orang Melanesia di Papua Barat. Suatu hari kita akan hidup dalam
damai dan kebebasan sebagai bangsa yang merdeka dan kita akan menjadi tetangga
yang baik dengan Indonesia ".
Mr
Wenda menyatakan, "sebagai Melanesia itu adalah hal yang normal bagi saya
untuk melakukan perjalanan ke negara-negara Melanesia lainnya untuk membahas
situasi dengan semua saudara-saudara saya Melanesia. Kita semua adalah satu
orang Melanesia bersama-sama. "Kata Wenda" minggu lalu tentara
Indonesia membunuh aktivis Papua di Papua Barat yang sedang berkampanye dan
mengumpulkan uang untuk bantuan Topan di Vanuatu ". "Ini adalah
kesalahan besar dengan Indonesia". Mr Wenda melanjutkan, "itu cukup
menjijikkan, tentara Indonesia bahkan mencuri uang orang Papua telah
dikumpulkan untuk bantuan bencana Vanuatu bersama dengan dana lainnya. Sekarang
Indonesia adalah mengerahkan pengaruh yang tidak semestinya pada pihak imigrasi
PNG tapi aku tahu bahwa PNG adalah negara berdaulat dan tidak akan membiarkan
ini ".
Mr
Wenda kemudian berkata: "Saya benar-benar membutuhkan dukungan dari
saudara-saudara saya Melanesia. Silakan memberitahu semua orang tentang situasi
ini, dan mendukung Perdana Menteri dalam keputusannya untuk mengizinkan saya
masuk ke Papua New Guinea dan dalam mendukung mengakhiri penderitaan rakyat
Papua Barat kami. Saya yakin bahwa sesama keluarga Melanesia saya akan selalu
mendukung orang-orang kami, wantoks kami di Papua Barat. Terima kasih banyak
"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar