Hari ini, di Hotel Granville, Port Moresby,
berlangsung suatu acara sederhana yang dihadiri oleh para sympatisan dan
pendukung gerakan Papua Merdeka baik dari kalangan masyarakat Papua New Guinea
maupun Papua Barat untuk menyaksikan peresmian dan penanda-tanganan Nota
Pengertian atau Memorandum of Understading antara tiga kelompok LSM (NGO's)
masing2: PNG Union for Free West Papua, Partners with Melanesians, dan Human
Rights for West Papua Protection, yang tujuan utamanya adalah untuk menggalang persatuan khususnya
dalam masyarakat Papua New Guinea, dan kelompok masyarakat Melanesia pada
umumnya untuk mendukung perjuangan bangsa Papua melepaskan diri dari penindasan
dan kekejaman pemerintah penjajah yang telah menduduki tanah Papua secara
illegal sejak tahun 1962.
Pembicara utama dalam acara ini adalah Gubernur Oro Province, Hon. Gary Juffa, MP, yang mengangkat beberapa point penting sebagai rencana kerja ke depan dari tiga organisasi yang telah menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama dibidang-bidang hokum, politik dan kemanusiaan dengan menggunakan jalur hukum internasional sebagai upaya menolong sesame Melanesia di Papua yang kelanjutan hidupnya semakin mengarah ke kepunahan sebagai akibat dari Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera-1969/1969-Act of Free Choice) yang sama sekali bertentangan dengan keinginan bangsa Papua.
Pembicara utama dalam acara ini adalah Gubernur Oro Province, Hon. Gary Juffa, MP, yang mengangkat beberapa point penting sebagai rencana kerja ke depan dari tiga organisasi yang telah menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama dibidang-bidang hokum, politik dan kemanusiaan dengan menggunakan jalur hukum internasional sebagai upaya menolong sesame Melanesia di Papua yang kelanjutan hidupnya semakin mengarah ke kepunahan sebagai akibat dari Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera-1969/1969-Act of Free Choice) yang sama sekali bertentangan dengan keinginan bangsa Papua.
Sementara itu tampil pembicara lainnya seperti: Mr. John Tekwie, bekas Gubernur Sandaun Province, bekas Anggota Parlemen dari Chimbu di masa Iambakey Okuk, dan sebagai pembicara akhir adalah seorang bekas Duta Besar PNG untuk PBB yang juga berasal dari daerah pedalaman (Chimbu), yang dalam masa tugasnya di PBB berhasil memobilisir negara2 Melanesia di South Pacific untuk memperjuangkan New Caledonia untuk didaftarkan kembali ke Komite-24 dan berhasil dimasukkan kembali ke status decolonisasi pada tahun 1986.
Acara diisi pula
dengan pembacaan sebuah puisi yang dipersembahkan oleh Nn. Catrina Dom Kua yang
ditujukan kepada sesame Melanesia di Papua yang hidup dalam penindasan.
Sebelum Gubernur
Juffa memberikan sambutannya, peserta diajak berdiri untuk menyaksikan penaikan
dua bendera bangsa: Bintang Kejora dan Bendera Papua New Guinea di halaman
Hotel Granville, Port Moresby diteruskan dengan saat teduh mengenang Hari
Kematian Jesus Kristus dan mereka yang jatuh sebagai korban dalam perjuangan
bangsa Papua mempertahankan hak2nya sebagai rumpun Melanesia. Acara juga
dimeriahkan dengan tari daerah dari Papua yang dibawakan oleh Group Budaya
TABAM RAMU, pimpinan Donny Karuri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar