1.
Aksi di Dogiyai Polisi membubarkan massa dan menangkap 4 orang dan
menembak 1 orang.
Aksi KNPB
Dogiyai itu Polisi melakukan pembubaran
paksa dan menembak massa aksi damai KNPB
Dogiyai. Dalam penangkapan dan
pembubaran itu pasukan Polisi Indonesia menembak 1 (satu) activist di Kaki hingga tulangnya
pata dan saat ini masih dalam perawatan insentif di Rumah Sakit Paniai.
Kemudian polisi juga menyiksa
salah satu anggota KNPB Dogiyai dipukul oleh polisi hingga babak belur.
pemukulan terhadap Tebay dilakukan oleh polisi hingga menggunakan popot senjata
di bagian muka, kepala dan dibagian tubuh lain-nya mengakibatkan mengeluarkan
dara dari hidung dan telinga.
Nama -nama yang dapat tangkap di Dogiyai antara
lain :
1. Yopinus Dogomo
2. Enias Anow
3. Edowai dan
4 . ketua sektor KNPB kamu utara.
2.
Aksi
KNPB di Nabire Polisi menangkap 13 orang
Aksi Damai KNPB Nabire
Polisi membubarkan secara paksa massa KNPB dan menagkap 13 orang.
Proses penagkapan terhadap 13 Aktivis KNPB tersebut
terjadi pada pukul 08.30 WPB.
Pada saat
itu sejumlah aktivis KNPB sedang melakukan orasi-orasi Politik untuk
mengumpulkan masa aksi sebelum menuju ke titik sentral Taman Bunga Bangsa Oyehe.
Penangkapan aktivis tersebut terjadi di dua tempat yang berbeda, penagkapan
pertama terjadi di Depan pasar karang Nabire, kemudian penagkapan kedua terjadi
di Kali Babo Depan kampus USWIM.
13 aktivis KNPB yang ditangkap oleh Polisi sementara ini masih
ditahan di Polisi Berikut adalah Nama-nama aktivis KNPB nabire yang dappat
tangkap.
1. SADRAK KUDIAI (KETUA UMUM KNPB
NABIRE)
2. ALEX PIGAI (SEKERTARIS KNPB NABIRE)
3. YAFET KEIYA ( ANGGOTA PRD NABIRE)
4. AGUS TEBAY (KETUA KOMISARIAT DIPLOMASI)
5. MECKY KADEPA (ANGGOTA)
6. CRISTINA YEIMO (ANGGOTA)
7. HANS EDOWAI (ANGGOTA)
8. STEVANUS EDOWAI ( ANGGOTA)
9. ELIA TEBAY (ANGGOTA )
10. NATAN PIGAI (ANGGOTA)
11. NIKO MOTTE (ANGGOTA)
12. ALPIAN KADEPA (ANGGOTA)
13. DERIUS GOO ( ANGGOTA )
Ketua I KNPB Nabire Iyouwa Nawipa, Mengatakan bahwa proses
penagkapan terhadap 13 Aktivis KNPB itu dilakukan oleh Kepolisian dengan
kekerasan, dalam penagkapan tersebut polisi melakukan pemukulan terhadap
sejumlah Aktivis KNPB yang ditangkap tersebut.
3.
Aksi KNPB Jayapura dilakukan dalam bentuk doa
Ibadah Syukuran HUT KNPB ke itu dihadiri oleh pengurus Pusat
KNPB, pengurus KNPB numbay, seluruh anggota KNPB, perwakilan PNWP, perwakilan
organisasi gerakan serta seluruh komponen rakyat Papua.
Ibadah
dimulai perayaan dilaksanakan pada hari rabu 19 November 2014 di Aula Asrama
Tolikara, ibadah dimulai pada pukul 11.00 WPB berakhir pada pukul 14.20 WPB.
Setelah Ibadah berakhir dilanjutkan dengan pemotongan Kue Ulang
tahun, Kue ulang tahun KNPB yang ke 6 tersebut dihiasi dengan bendera bintang
kejora dan sambutan sambutan . samputan yang perta disampaikan oleh KNPB pusat
dan Perwakilan PNWP.
Dalam sambutanya ketua I KNPB pusat Agus Kosay mengatakan bahwa, perayan HUT
KNPB KE-6, ibarat anak manusia mulai berfikir untuk menulis dan bekerja sendiri
tanpa bantuan orang tua. Oleh karena itu kita tingkatkan semagat perlawnan
kita, KNPB berjalan selama 6 tahun ada banyak hal KNPB buat tapi juga ada
banyak hal KNPB belum kerja tegasnya.
Kemudian sambutan selanjutnya disampaikan oleh Oleh perwakilan
PNWP Tuan.Eliaser Anggainggom, wakil ketua Parlemen Nasional West Papua (PNWP)
wilayah HA-ANIM. Dalam sambutanya Eliaser mengatakan KNPB berjalan selama 6
tahun banyak pengorban jiwa raga dan juang banyak Aktivis KNPB menjadi Korban,
namun tidak pernah mundur dan terus berjuang untuk hak penetuan Nasib sendiri
bangsa Papua, oleh karena itu kita patut memberikat jempol tegasnya. Lebih
lanjut Eliaser mengatakan peruangan hak penentuan Nasib sendiri harus
diperjuankan karena bangsa Papua Barat memiliki hak untuk merdeka tegasnya.
Setelah sambutan PNWP akhir dari rangkaian ibadah perayaan HUT
KNPB yang ke 6. Dilanjutkan dengan dukungan atas Pertemuan ILWP di belanda.
4.
Aksi KNPB
Merauke berjalan aman dibawah pengawasan ketat oleh pasukan polisi
KNPB Merauke melakukan aksi mereka di Sekretariat
KNPB Merauke Jalan Bupul Nomor 1
Kelurahan Kelapa Lima Distrik Merauke dengan Thema kegiatan dalam perayaan HUT
KNPB adalah lawan,sub thema “Melalui HUT KNPB yang ke –VI kita kobarkan
semangat perlawanan” KNPB dan Parleman Rakyat Daerah (PRD) wilayah merauke
mendukung pertemuan dan peluncuran Internasional Lawyers for West Papua (ILWP)
yang dilaksanakan di belanda tepatnya di Den haag Belanda pada tanggal 19 -21
November 2014.
Sekretaris PRD wilayah Merauke Petrus Katem
dalam orasi politiknya menyampaikan di hadapan seluruh warga masyarakat Papua
yang hadir dalam perayaan ulang tahun KNPB tersebut,”Bahwa perjuangan kami
adalah dengan mekanisme yang sudah di tentukan. Oleh sebab itu, orang Papua
tidak harus membenci orang non Papua atau melakukan tindakan-tindakan
brutal,pengrusakan ,pembakaran terhadap orang pendatang atau militer Indonesia
.karena melakukan tindakan brutal,melakukan tindakan anarkis terhadap orang non
Papua atau militer Indonesia yang ada diatas tanah Anim-ha ini tidak begitu
penting.Lebih penting lagi adalah berjuang dengan mekanisme hukum yang sudah
ditetapkan baik nasional maupun internasional. Perjuangan kami adalah dengan
cara—cara damai.
Ditambahkan dengan tegas oleh Ketua KNPB
Merauke Gento Emerikus Dop mengatakan bahwa kalau tidak ada Indonesia maka
disini tidak ada pembunuhan teror,intimidasi seperti yang kita alami sekarang
.Dan terror ,intimidasi dan pembunuhan yang terjadi Perjuangan dan aspirasi
orang papua tidak pernah akan kamu padamkan.aspirasi untuk merdeka akan terus
menerus bergulir dari masa ke masa sampai Papua Merdeka.
Pada kesempatan yang sama Ketua parlemen
wilayah Merauke Pangrasia Yeem mengatakan bahwa “KNPB tetap lawan sampai papua
merdeka”.Kami lawan bukan dengan senjata,kami lawan bukan dengan
kekerasan,tetapi kami akan melawan dengan fakta sejarah di masa lalu.Karena
fakta sejarah adalah senjata kami.
Pangrasia Yeem juga menyampaikan bahwa hari ini
masyarakat mau datang tetapi dihalang-halangi bahkan juga ada yang diancam oleh
anggota polisi dan militer Indonesiai,warga dipaksa untuk pulang kerumahnya
masing-masing .
5.
Aksi KNPB Timika dalam bentuk Doa syukuran
KNPB Timika
turut serta melakukan aksi dukungan terhadap peluncuran ILWP untuk Belanda dan
sekaligus memperingati HUT KNPB ke 6 dalam betuk doa syukuran. Aksi KNPB Timika
ini diisi dengan tarian-tarian dengan motif Bendera Bintang Kejorah West
Papua. Walaupun Polisi dan Militer
Indonesia melakukan pengawasan ketat namun aksi KNPB ini berjalan dengan aman
di Sekretariat KNPB Timika
6.
,Aksi KNPB Biak dalam bentuk Doa Syukuran
KNPB Biak juga
turut serta melakukan aksi dukungan terhadap peluncuran ILWP untuk Belanda dan
sekaligus memperingati HUT KNPB ke 6 dalam bentuk doa syukuran. Aksi KNPB Biak ini berjalan damai walapun
dibawah pengawasan ketat oleh pasukan Polisi dan Militer Indonesia. Aksi KNPB Biak itu disi dengan group lagu
rakyat dan acara Barapen ( Bakar Batu) untuk makan bersama.
7.
Aksi KNPB Fakfak dalam bentuk Doa Syukuran
Aksi
KNPB Fakfak dilakukan untuk mendukung peluncuran ILWP untuk Belanda dan
sekaligus memperingati HUT KNPB ke 6. Seorang activist KNPB Fakfak di siksa oleh
pasukan militer Indonesia.
8.
.Aksi KNPB Manokwari berjalan dengan aman
KNPB
Manokwari kembali lagi melakukan aksi untuk mendukung peluncuran ILWP untuk
Belanda dan sekaligus perayaan HUT KNPB ke 6 berjalan damai walau di awasi
ketat oleh pasukan dan militer Indonesia.
9. Aksi KNPB Kaimana dikacaukan oleh Polisi
Komite
Nasional Papua Barat (KNPB) dan Parlemen Rakyat Daerah (PRD) Kaimana bersama
rakyat bangsa Papua barat merayakan HUT Ke-VI KNPB dan dukungan atas peluncuran
kantor International Lawyers for West Papua (ILWP) di Belanda. Kegiatan yang
dimulai pada pukul 10.00 Waktu Papua Barat ini dihadiri oleh lebih dari 700 masa
Rakyat Papua Barat. Dalam pelaksanaan kegiatan, kepolisian Resor Kaimana sempat
memaksa untuk memasuki arena kegiatan sehingga terjadi keributan yang
mengakibatkan kegiatan ibadah tidak berlangsung dengan baik. Hal ini dimulai
dari tindakan Waka Polres yang menembus batas tanpa ijin pihak KNPB dan
Parlemen dengan membuka secara paksa pagar di lingkungan kegiatan, sehingga
pelaksanaan Ibadah yang sementara berlangsung berhenti sejenak karena melihat
masa rakyat mulai meluapkan amarah kepada pihak Kepolisian dan terjadi aksi adu
mulut. Seusai baku adu mulut dengan pihak kepolisian, ibadah yang tadinya
direncanakan akan berlangsung baik itu dibatasi oleh Kapolres Kaimana bersama
pasukan sehingga pelaksanaan ibadah tidak berjalan normal sesuai dengan agenda
sebenarnya.